Kamis, 23 Maret 2017

PESAN UNTUK BAPAK

......
Bapak, kenapa negeriku 
menjadi seperti ini?
Kayumu kini dimakan rayap,
Gunungmu ditambang orang...
Bahkan senyumku ikut hilang

Bapak, akankah lebih baik 
hidup di negeri orang?
Mungkin akan tidak sama,
Tapi mungkin lebih baik (mungkin)

Bapak, bolehkah "si sipil" ini mengeluh?

Rabu, 16 November 2016

tas minum dari kreasi makrame

kami menyediakan tas, tempat minum dari kreasi tali makrame silahkan di order
murah meriah just 35k, untuk tas makrame nya yang ukuran besar harga 120k, yang kecil 65 k aja///// pemesanan bisa chat wa ke 085647601960.. no call or sms ya ;)





Minggu, 07 Juni 2015



JAWABAN SOAL UJIAN MASALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA
1.    Apa yang anda ketahui mengenai pembelajaran pemecahan masalah ?
    Jawaban :
Pembelajaran pemecahan masalah merupakan suatu pengajaran pada siswa bagaimana memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam pembelajaran. Dimana siswa diberikan strategi tentang pemecahan masalah untuk mencapai sebuah tujuan dari pembelajaran itu sendiri. sehingga nantinya siswa akan paham betul mengenai konsep dari sebuah materi. Pembelajaran pemecahan masalah akan menjadikan siswa berpikir kritis dan aktif dalam menyikapi sebuah permasalahan dalam pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran pemecahan masalah tidak lagi hanya mementingkan kecakupan materi pembelajaran saja, karena dalam pembelajaran pemecahan masalah ini lebih cenderung ke arah konsep atau strategi nya, bukan hanya sekedar penyampaian materi saja.

2.    Buatlah satu contoh soal pemecahan masalah sesuai pembagian materi yang anda dapat di perkuliahan masalah pembelajaran matematika. Berikan juga contoh alternatif solusi pengajaranya.
Jawaban :
Contoh soal pemecahan masalah matematika dengan materi bangun ruang (kubus dan kerucut)
Soal 1.  Dari gambar bangun ruang kubus ABCDEFGH dibawah ini tentukan :
a.       Diagonal ruangnya
b.      Diagonal sisi, dan
c.       Bidang diagonalnya.
Ø Alternatif solusi :
Dengan pembelajaran pemecahan masalah kita dapat memberikan sebuah media bangun ruang kubus yang dibuat menggunakan kayu atau sebagainya. Sehingga nantinya siswa dapat mencari sendiri mana yang disebut diagonal ruang, mana itu diagonal sisi dan yang mana bidang diagonalnya.
Dalam pembelajaran pemecahan masalah guru hanya sebagai fasilitator dan siswa aktif mencari sendiri, guru bukanlah sumber satu-satunya dalam pembelajaran, sehingga guru hanya memberikan arahan dan intruksi untuk memancing siswa mencari tahu sendiri jawaban dari permasalahan yang sedang dihadapi, mungkin terlebih dahulu guru memberikan ulasan materi agar sisiwa tidak terlalu buta akan materi bangun ruang ini sehingga nantinya siswa akan tertarik.
Nah setelah siswa selesai memecahkan jawaban dengan menggunakan media tadi, guru bisa mencocokan jawaban siswa di muka kelas secara bersama-sama agar siswa tahu jawabanya salah atau benar, jika salah mereka akan tahu dimana kesalahanya. Guru sambil membetulkan jawaban yang salah dan menerangkanya sehingga dalam proses pembelajaran ini terjadi feed back dan bermakana karena siswa menemukan sendiri pemecahan masalah yang sedang dihadapi dalam pembelajaran ini.

Soal 2. Untuk materi kerucut
Sebuah kerucut memiliki jari-jari 7cm dan tingginya 9 cm. Hitunglah volume kerucut tersebut!
Ø Alternatif solusi jawaban :  disini, siswa biasanya tidak hafal akan rumus dari volume kerucut, sehingga kita sebagai seorang guru harus mampu memberi alternatif solusi bagi mereka, disini saya membuat sebuah jembatan keledai untuk mempermudah penghafalan rumus volume kerucut tersebut. Dengan menggunakan jembatan keledai, maka akan mempermudah siswa mengingat rumus dengan cepat. Kita dapat membuat jembatan keledai dengan sesuka hati dan sekreatif mungkin agar menerik dan mudah untuk diingat siswa.


Text Box: Seperti iga sapi rasa kuah tahu.

Text Box: 1/   Jembatan keledai untuk rumus volume kerucut =
1/  







Namun, sebelum siswa dikenalkan dengan rumus praktis seperti ini, siswa harus di beri konsep tentang kerucut secara matang, sehingga siswa dapat menerapkan rumus jembatan keledai tadi dengan benar. Dan selanjutnya siswa bisa mengerjakan soala tersebut dengan mudah tentu saja.
Tinggal memasukan rumus nya dan menjumlah atau mengurang dan membaginya.

3.    Apa yang anda ketahui tentang pembelajaran PMRI di SD?
Jawaban :
Adalah pembelajaran yang bertitik tolak pada hal-hal yang riil dalam dunia nyata siswa atau yang dialami siswa, dan menekankan keterampilan dari sebuah proses pembelajaran, sehingga terjadi umpan balik antara siswa dan guru. Pada pembelajaran PMRI ini siswa menjadi aktif untuk mencari sumber belajar selain guru. Dalam pembelajaran PMRI ini kebermaknaan dari suatu proses pembelajaran akan terjadi sehingga siswa akan lebih memahami tentang konsep dari sebuah materi ajar, karena pada proses pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa itu sendiri sehingga mereka akan lebih paham.
Hal itu menjadi pertimbangan kareana mengingat usia anak SD adalah masih dalam tahap operasional kongkrit yang mana anak masih belum bisa menerima atau menterjemahkan hal-hal yang bersifat abstrak, sehingga seharusnya untuk anak usia SD mereka di diberikan materi dan dikaitkan dengan hal-hal yang riil atau benar-benar ada di dunia mereka sehingga proses pembelajaranya akan lebih bermakna.


4.    Berikan contoh penerapan pembelajaran PMRI pada salah satu materi di SD.
Jawaban :
Contohnya pada saat proses pembelajaran matematika, materi bangun ruang.
Pada saat menjelaskan pada siswa guru memberi contoh hal yang riil pada siswa seperti dengan membuat media misal kubus. Dan bisa juga dengan memberi contoh yang lain yang ada di sekitar mereka seperti tempat kotak kapur, guru bertanya pada siswa ini bentuknya seperti bangun ruang apa anak-anak ? , nah setelah mereka menjawab misal kubus buk, nah dengan memberi mereka contoh nyata dari kehidupan mereka maka pemhaman mereka akan lebih mendalam, setelah itu guru menjelaskan bagian-bagian dari kubus dan dikaitkan dengan kotak kapur tadi yang berbentuk kubus.

5.    Dalam bayangan dan rencana anda, inovasi apa saja yang nantinya akan anda lakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di SD, khususnya pembelajaran matematika?
Jawaban :
Iinovasi yang akan saya lakukan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam pembelajaran matematika adalah dengan menjadikan matematika pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, karena selama ini matematika dianggap sulit dan membosanka. Sehingga saya sebagai calon seorang guru akan membuat inovasi agar matematika menjadi menarik, dengan cara mengajar dengan menggunakan trik-trik khusus agar siswa cepat paham bisa menggunakan jembatan keledai, media pembelajaran, tidak hanya sekedar memberikan materi tetapi saya juga akan mempertimbangkan tingakat kemampuan dan tingakat kematangan konsep matematika dari materi yang saya berikan nantinya.


Minggu, 07 Desember 2014

MANAGEMEN PERPUSTAKAAN

PROMOSI PERPUSTAKAAN
A. Pengertian Promosi Perpustakaan
Pemasaran adalah penganalisisan, perencanaan, penerapan dan pengawasan program agar terjadi pertukaran nilai dengan pasar yang ditargetkan demi tujuan organisasi. Promosi adalah pelayanan mengenalkan seluruh aktivitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh khalayak umum.
Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk siswa dan guru untuk berekreasi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatakanya.
Promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan secara lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan adalah :
1. memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai.
2. mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang membaca.
3. memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.
Unsur-unsur promosi
Hal lain yang harus diketahu untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsur-unsur promosi seperti di bawah ini :
• attention/perhatian - action/ tindakan
• interest/ketertariakan - satisfy/ kepusan
• desire/ keinginan

B. Cara Promosi Perpustakaan
Berikut ini adalah metode memamerkan jasa perpustakaan berupa :
1. nama dan logo
2. poster dan panflet
3. pameran
4. media dan video
5. ceramah
6. iklan
Salah satu cara yang efektif untuk menembus pembatas dan penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya adalah dengan jalan mengadakan kegiatan perpustakaan yang melibatakan staf perpustakaan dan pengguna. Beberapa macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk promosi antara lain :
a. peningkatan diri para petugas perpustakaan dengan :
• berusaha tampil penuh percaya diri,
• berpandangan positif,
• berpakaian dengan sopan dan rapi
b. pendekan pada guru dilakukan dengan cara :
• proaktif,
• membuat daftar buku yang ada di perpustakaan berkenaan dengan tiap mata pelajaran dan diberikan kepada masing-masing guru sesuai dengan mata pelajarannya,
• meminta daftar buku yang diperlukan guru-guru dalam menunjang pengajaran mereka
c. Pendekatan dengan pihak pemimpin dengan cara :
• membuat perencanaan jangka pendek (1 tahun) yang berkualitas dengan argumentasi yang kuat dan diajukan kepada kepala sekolah
• membuat laporan pembangunan perpustakaan secara periodik (perkuartal, persemeter, atau pertahun
• mengajukan kepada kepala sekolah agar mewajibkan anak didik mengikuti kelas perpustakaan satu jam pelajaran dalam satu minggu

d. memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pengguna tercapai
• memelihara penantaan buku yang rapi agar buku mudah didapat,
• membiasakan diri agar biasa berdisiplin dengan waktu,
• melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
e. Kegiatan penunjang perpustakaan yang lain adalah
• membuat poster,
• membuat pamflet,
• mengadakan pameran buku

C. Macam-macam Sarana Promosi Perpustakaa
Sarana promosi merupakan lahan. cara atau tempat kita untuk menuangkan ide atau gagasan dalam melaksanakan suatu promosi tersebut, bisa juga sarana/media promosi yang dilakukan adalah :
1. Penyebaran Brosur: Brosur tersebut berisi informasi tentang keberadaan
Perpustakaan. waktu dan hari kegiatan Perpustakaan. Tennasiak koleksi yang perlu diketahui oleh pemakai Perpustakaan.
2. Pendidikan Pemakai : Dalam mempromosikan atau memperkenalkan suatu
Perpustakaan, sangatlah penting bagi perpustakaan untuk mengadakan atau ikut dalam pameran. Karena dengan itu Perpustakaan dapat dilihat dan diketahui keberadaannya sekaligus apa-apa saja yang ada diperpustakaan. Pendidikan Pemakai Perpustakaan memberikan suatu penjelasan kepada pengguna perpustakaan. Bagaianana cara memanfaatkan perpustakaan secara benar dan efektif. Dan perpustakaan juga harus mempunyai pustakawan-pustakawan yang handal dan berpendidikan dalam bidang perpustakaan. Agar pengguna tidak segan-segan untuk bertanya dan pustakawan tidak susah untuk menjawab.
3. Pamplet : Pemasangan pamplet ditempel-tempel di Perpustakaan juga berguna untuk menginformasikan suatu perpustakaan untuk dapat menarik minat pemakai.
4. Penyebaran Bibliografi: Informiasi tentang buku-buku yang ada pada koleksi pertpustakaan.
KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN
A. Pengertian Kerjasama
Kerjasama ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau pihak untuk mencapai tujuan bersama (Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa) Berdasarkan pengertian tersebut kerjasama perpustakaan dapat diartikan kegiatan pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki perpustakaan.

B. Macam dan Cara Kerjasama Antar Perpustakaan
1. Kerja sama Pengadaan
Kerjasama ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan saling bekerjasama dalam pengadaan bahan pustaka (buku). Masing- masing perpustakaan bertanggung jawab atas kebutuhan informasi pemakainya dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakainya atau berdas arkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan pemakainya. Buku- buku kebutuhan pemakai tadi pengadaannya dilakukan bersama oleh perpustakaan yang ditunjuk sebagai koordinator kerjasama. Penempatan koleksi dilakukan di masing- masing perpustakaan yang me mesan buku tersebut, namun buku- buku tersebut dapat digunakan secara bersama oleh pemakai masing-masing perpustakaan.
2. Kerja sama Pertukaran dan Redistribusi
Kerjasama pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk
perpustakaaan tersebut dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Cara ini
biasa juga dilakukan untuk mendapatkan publikasi yang tidak dijual atau publikasi
yang sulit dilacak di toko- toko buku. Pertukaran ini biasanya dilakukan dengan
prinsip satu lawan satu artinya satu publikasi ditukar dengan satu publikasi dengan
tidak memandang jumlah halaman, tebal tipis publikasi ataupun harga publikasi
tersebut.
Kerjasama redistribusi adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua perpustakaan
atau lebih dalam hal penempatan kembali buku- buku yang tidak lagi diperlukan di
suatu perpustakaan atau berlebih di suatu perpustakaan. Buku- buku tersebut dapat
ditawarkan kepada perpustakaan lain yang mungkin lebih membutuhkan buku
tersebut.

3. Kerja sama Pengolahan
Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan
pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau
perpustakaan umum dengan cabang-cabangnya, pengolahan bahan pustaka
(pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dan lain-lain)
dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama.
4. Kerja sama penyediaan fasilitas
Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju
karena perpustakaan mereka umumnya selalu terbuka untuk dipakai oleh pamakai
umum. Dalam bentuk ini, perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka
bagi pengguna perpustakaan lainnya. Perpustakaan biasanya menyediakan fasilitas
berupa kesempatan menggunakan koleksi, menggunakan jasa perpustakaan seperti
penelusuran, informasi kilat, penggunaan mesin fotokopi, namun tidak membuka
kesempatan untuk meminjam. Biasanya peminjaman buku untuk peminjam bukan
anggota dilakukan dengan menggunakan fasilitas pinjam antar perpustakaan.
5. Kerja sama pinjam antar pustakawan
Bentuk kerjasama ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh
meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka perpustakaannya yang
meminjamkan buku dari perpustakaan lain kemudian perpustakaan tersebut
meminjamkannya kepada pemakainya. Yang bertanggungjawab terhadap
peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam.
6. Kerja sama antar pustakawan
Kerjasama ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa
penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus
penyegaran untuk pustakawan dan lain- lain.
7. Kerja sama penyusunan katalog induk
Dua perpustakaan atau lebih menyusun katalog perpustakaan secara bersama-sama.
Katalog tersebut berisi keterangan tentang buku yang dimiliki oleh perpustakaan peserta kerjasama disertai dengan keterangan mengenai lokasi buku tersebut. Kerjasama seperti ini bukan hal baru di Indonesia. Bahkan beberapa katalog induk sudah banyak yang diterbitkan secara nasional, antara lain beberapa diterbitkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI.

8. Kerja sama Pemberian Jasa dan Informasi
Bentuk kerjasama ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat untuk bekerjasama saling memberikan jasa informasi. Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan semua sumberdaya yang ada di perpustakaan. Jadi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan saja.
9. Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan
Kerjasama perpustakaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan
dengan mengirimkan sumber daya manusia perpustakaan untuk mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan diperpustakaan lain yang lebih maju, atau ikut serta dalam
penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan kepustakawanan atau
menjadwalkan dan mengikuti studi banding dan praktek kerja lainnya.
10. Kerjasama Preservasi
Tidak semua perpustakaan memilki fasilitas untuk preservasi dan pelestarian bahan pustaka, maka untuk menanggulanginya adalah dengan mengirimkan koleksi suatu perpustakaan yang alan dirawat ke perpustakaan lainnya yang memilki fasilitas dan sumber daya manusia yang profesional dalam menangani preservasi dan pelestarian bahan pustaka.

Minggu, 21 September 2014

Kamis, 24 Juli 2014

puisi cinta

Selalu tak kupahami cinta


Berkelidan dalam jiwa membuat sejuta tanda tanya


Benarkah aku bercahaya ataukah hanya puitismu saja?


Dimanakah letak cahayaku itu jikalah ada,sedangkan


kau yang lebih bercahaya?


Keraguan kadang jadi penyakit jiwaku


Padahal dalam keraguan,sejatinya setan ikut berperan


Haruskah kuminta ajari cinta padamu yang telah


mencintaiku?


Aku si angkuh tak kan mengatakan itu


Maafkan. Aku belum punya jawaban...


(dari novel Bidadari Berkalam Ilahi)

Sabtu, 14 Desember 2013

pengajaran di SD melalui pedekatan tematik



Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3)  Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.


2.      Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3.      Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat  tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan maka  batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5.      Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak  terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
6.      Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www p3gmatyo.go.id/download/SD karakteristik pembelajaran terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.

referensi dari blog muhammad faqih http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/09/kurikulum-2013-pendekatan-tematik-terpadu.html